Dikembangkan, Budidaya Kedelai Secara Tumpang Sari
![Ilustrasi Ilustrasi](http://www.kbr68h.com/images/stories/nasional/505486_soja_3.jpg)
Ilustrasi
Sejumlah varietas unggulan dibudidayakan bekerjasama dengan Perhutani dan petani Ngawi, Bojonegoro, Banyuwangi, Blitar dan Jember. Kepala Balitkabi Muhammad Muchlish Adie mengatakan produksi kedelai di lahan jati mencapai 1,8 ton per hektare. Budidaya ditanaman jati dikembangkan di lahan jati seluas 7 ribu hektare lebih.
"Kemarin hasilnya sekitar 1,8 ton tetapi dengan populasi kedelai 65 persen. Karena hutan jati kan tak bisa ditanami semuanya, ada tanaman jati,"kata Muchlis Adie.
Hasil panen petani dibeli pemerintah setempat seharga Rp 7.500 per kilogram. selanjutnya dikembangkan untuk benih musim tanam berikutnya. Kini juga dikembangkan untuk varietas kedelai unggulan seperti Grobogan, Argomulyo, Burangrang, Kaba dan Wilis. Sehingga diharapkan pasokan kedelai akan kembali stabil dan petani bergairah menanam kedelai.
"Kemarin hasilnya sekitar 1,8 ton tetapi dengan populasi kedelai 65 persen. Karena hutan jati kan tak bisa ditanami semuanya, ada tanaman jati,"kata Muchlis Adie.
Hasil panen petani dibeli pemerintah setempat seharga Rp 7.500 per kilogram. selanjutnya dikembangkan untuk benih musim tanam berikutnya. Kini juga dikembangkan untuk varietas kedelai unggulan seperti Grobogan, Argomulyo, Burangrang, Kaba dan Wilis. Sehingga diharapkan pasokan kedelai akan kembali stabil dan petani bergairah menanam kedelai.
0 komentar :
Post a Comment