Polisi Dituding Tengah Menghilangkan Bukti Penembakan di Ogan Ilir
KBR68H, Jakarta - Pendamping warga Ogan Ilir, Sumatra Selatan, Anwar Sadat menduga, pihak kepolisian tengah berusaha menghilangkan barang bukti penembakan yang terjadi di Desa Limbang Jaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan, Jumat kemarin.
Dalam penembakan tersebut, seorang anak berusia 13 tahun meninggal terkena peluru. Pendamping warga yang juga Direktur Eksekutif Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumatera Selatan, Anwar Sadat mengatakan, banyak manipulasi yang dilakukan oleh pihak kepolisian.
“Misalnya korban yang tertembak itu tadi dioperasi secara mendadak, kemudian banyak polisi yang menjaga. Kemudian secara tiba-tiba barang bukti kan hilang, saya menduga kan dimanipulasi untuk menghilangkan bukti. Iya saya kira.”
“Misalnya korban yang tertembak itu tadi dioperasi secara mendadak, kemudian banyak polisi yang menjaga. Kemudian secara tiba-tiba barang bukti kan hilang, saya menduga kan dimanipulasi untuk menghilangkan bukti. Iya saya kira.”
Bentrok terjadi antara warga dan Brimob di Desa Limbang Jaya Ogan Ilir Sumatera Selatan, Jumat lalu. Akibat bentrokan tersebut satu orang warga tewas tertembak. Korban bernama Angga Prima berumur 13 tahun. Insiden dipicu aksi sweeping atau razia yang dilakukan kepolisian. Polisi mengklaim razia digelar untuk melacak keberadaan 127 ton pupuk PTPN VII yang hilang pada 17 Juli. Polisi menduga hal ini berkaitan dengan sengketa yang terjadi antara warga dan PTPN VII Cinta Manis terkait perebutan lahan.
0 komentar :
Post a Comment