Berburu Air Bersih,Sungai Laur Tercemar Pertambangan Emas
Di
Ketapang-BCC.Sungai Laur Kec. Laur
Kab. Ketapang keruh,10 desa terancam air bersih,penambang emas illegal
dengan kekuatan 160 set mesin merobek kulit bumi.
“belum ada tindak lanjut dari aparat yang terkait. Masyarakat sudah mengalami beberapa penyakit kulit,”kata Yusup bukan nama sebenarnya warga sekitar sungai Laur
Yusup menambahkan,Kondisi ini telah berlangsung selama 1 bulan Des 2012- pertengahan Januari 2013.Menurut kepala adat yang kami jumpai keruhnya sungai ini dikarenakan adanya lokasi tambang emas baru yang berada di wilayah Desa Sepotong Hulu Laur.
“Sudah ada puluhan pontoon tambang emas yang bekerja di sungai laur ini. tapi menurut masyarakat dampaknya tidak terlalu merusak. yang berbahya adalah pekerja emas yang berada di darat.Diperkirakan ada 160 set alat yang beroperasi disana dengan rata-rata 6 orang per/unit.para pekerja kebnayakan orang luar dari kecamatan laur,”Tambah Yusup.
Menurut kepala adat Desa S, Daka, hal ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib, namun jawabannya adalah menunggu dana anggaran operasional untuk menrtibkannya. Kondisi yang dirasakan oleh masyarakat sekarang adalah kesulitan untuk memperoleh air bersih, baik untuk mandi cuci maupun kakus. mereka mencari air bersih yang jarak tempuhnya +/- 15 menit dari rumah menggunakan sepeda motor sedangkan sebelumnya hanya tinggal menghidupkan mesin air, air sudah bisa dinikmati di bak penampungan rumahnya masing-masing.
Jika dilihat pada pagi hari, akan dijumpai anak-anak pelajar yang mengalungkan handuk dengan tentengan perlengkapan mandi berburu air bersih.
“belum ada tindak lanjut dari aparat yang terkait. Masyarakat sudah mengalami beberapa penyakit kulit,”kata Yusup bukan nama sebenarnya warga sekitar sungai Laur
Yusup menambahkan,Kondisi ini telah berlangsung selama 1 bulan Des 2012- pertengahan Januari 2013.Menurut kepala adat yang kami jumpai keruhnya sungai ini dikarenakan adanya lokasi tambang emas baru yang berada di wilayah Desa Sepotong Hulu Laur.
“Sudah ada puluhan pontoon tambang emas yang bekerja di sungai laur ini. tapi menurut masyarakat dampaknya tidak terlalu merusak. yang berbahya adalah pekerja emas yang berada di darat.Diperkirakan ada 160 set alat yang beroperasi disana dengan rata-rata 6 orang per/unit.para pekerja kebnayakan orang luar dari kecamatan laur,”Tambah Yusup.
Menurut kepala adat Desa S, Daka, hal ini sudah dilaporkan ke pihak berwajib, namun jawabannya adalah menunggu dana anggaran operasional untuk menrtibkannya. Kondisi yang dirasakan oleh masyarakat sekarang adalah kesulitan untuk memperoleh air bersih, baik untuk mandi cuci maupun kakus. mereka mencari air bersih yang jarak tempuhnya +/- 15 menit dari rumah menggunakan sepeda motor sedangkan sebelumnya hanya tinggal menghidupkan mesin air, air sudah bisa dinikmati di bak penampungan rumahnya masing-masing.
Jika dilihat pada pagi hari, akan dijumpai anak-anak pelajar yang mengalungkan handuk dengan tentengan perlengkapan mandi berburu air bersih.
Diposting : Admin
Copyright © LPSAIR 2012
0 komentar :
Post a Comment