Breaking News
Loading...
2013-05-11

Pentas Musik Membangun Gerakan Anti Korupsi

Indonesia Corruption Watch (ICW) bersama 10 musisi indie meluncurkan Album Kompilasi Musik Antikorupsi yang diberi judul "Frekuensi Perangkap Tikus". Album ini berisi sepuluh komposisi bermutu secara musikal dan sarat semangat perlawanan terhadap korupsi.
Acara peluncuran CD Album  "Frekuensi Perangkap Tikus" diadakan pada Kamis, 7 Maret 2013, Jakarta pukul 19.00 hingga 23.00 WIB. Enam dari sepuluh musisi yang akan tampil pada acara peluncuran CD album ini adalah: Iksan Skuter, Harlan Boer, Simponi, Morfem, Eye Feel Six, dan Navicula. Acara ini akan dipandu oleh Melanie Subono.
ICW memahami bahwa musik bisa digunakan sebagai sirine tanda bahaya untuk melawan korupsi. Di masa lalu, Iwan Fals melalui "Bongkar" dan "Bento" pernah sangat berhasil membangkitkan semangat perlawanan terhadap korupsi Orde Baru. Hal inilah yang membuat kami tetap yakin bahwa perjuangan melawan korupsi bisa dijalankan melalui musik dan mendasari ICW melalui Gerakan "Berani Jujur Hebat" merilis album kompilasi "Frekuensi Perangkap Tikus", sebuah judul yang diilhami kesadaran untuk mengajak masyarakat membuat perangkap bagi tikus-tikus koruptor melalui frekuensi yang tepat.  
Meski hampir setiap minggu kita melihat tersangka koruptor diadili atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan tersangka baru hampir setiap Jumat, masyarakat Indonesia nampaknya masih perlu memiliki pengingat bahwa korupsi masih menjadi petaka terbesar kita bersama. Lirik-lirik lagu dalam album ini menggelorakan semangat melawan korupsi, pemilihan artis yang tergabung dalam album juga merupakan perwujudan semangat antikorupsi. kota Pontianak adalah satu diantara 16 kota yang akan menajdi target kampanye luas dalam gerakan bersama ini.
Kampanye bersama gerakan anti korupsi di Kalimantan Barat terkait isu korupsi di sektor pelayanan publik, korupsi disektor kebijakan pengelolaan sumber daya alam. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 11 Mei 2013 bertempat di Taman Budaya Kalimantan Barat jalan Ahmad Yani Pontianak dan akan dimulai pukul 16.00 wiba – 23.00 wiba.
Secara umum item acara Festival Anti Korupsi (FAK) antara lain: (1) Peluncuran Album ”Frekuensi Perangkap Tikus”: 1) Indonesia Corruption Watch (ICW), 2) Navicula/Bali, 3) Zeke Khaseli/Bandung, (2) Video Dokumenter Anti Korupsi (ICW, Navicula), (3) Orasi/Testimoni Anti Korupsi; (3.1) Walikota Pontianak, (3.2) Kapolda Kalbar, (3.3) Bidang PSDA/Walhi Kalbar, (3.4) Bidang Pendidikan dan Kesehatan (Layanan Publik)/Gemawan, (3.5) Bidang Kebudayaan/Kompon, dll), (4) Panggung Musik Anti Korupsi; 1) Senja Hatta, 2) Simon Sick, 3) Coffee this Morning, 4) Atap Bocor, 5) Pot Smoker), (5) Mural Anti Korupsi (Komunitas Pelukis Pontianak), (6) Urban Movement ; Free style BMX (Organisasi BMX Pontianak), Sablon on the sport (ATB), Pengumpulan koran bekas (BHP), (7). Teaterikal (Format) dan Instalasi Anti Korupsi, (8) Live streaming radio.
Terlaksana “Festival Anti Korupsi”. Didukung sejumlah lembaga jaringan masayarakat sipil di Kalbar yang meliputi 31 lembaga; WALHI Kalimantan Barat, Gemawan, AMAN Kalbar, PPSDAK PK, Ruai Televisi, Link-AR Borneo, Sampan, Komunitas Pelukis Pontianak (Kompon), Borneo Rebellion, Titian, LPS-AIR, Sylva UNtan, AGRA Kalbar, WWF, HIBER, BHP, Front Perjuangan Rakyat (FPR) Kalbar, FORMAT, Bengfkel Seni Fisipol (BSF), Sarang Semut, Kontak Rakyat Borneo, Zul MS Borneo Fine Art Gallery, Majalah Kalimantan Review, Pervasi, PMKRI Pontianak, Mata Borneo, PRCF Indonesia, School of Rock (SOR), Front Mahasiswa Nasional, Masyarakat Film Kalbar dan Perkumpulan Pancur Kasih.(Fir)



Diposting : Admin
Copyright © LPSAIR 2012

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top