Pentas Musik Membangun Gerakan Anti Korupsi
Indonesia
Corruption Watch (ICW) bersama 10 musisi indie meluncurkan Album Kompilasi
Musik Antikorupsi yang diberi judul "Frekuensi Perangkap Tikus".
Album ini berisi sepuluh komposisi bermutu secara musikal dan sarat semangat
perlawanan terhadap korupsi.
Acara
peluncuran CD Album "Frekuensi Perangkap Tikus" diadakan pada
Kamis, 7 Maret 2013, Jakarta pukul 19.00 hingga 23.00 WIB. Enam dari sepuluh musisi yang akan tampil pada acara
peluncuran CD album ini adalah: Iksan Skuter, Harlan Boer, Simponi, Morfem, Eye
Feel Six, dan Navicula. Acara ini akan dipandu oleh Melanie Subono.
ICW memahami bahwa musik bisa digunakan
sebagai sirine tanda bahaya untuk melawan korupsi. Di masa lalu, Iwan Fals
melalui "Bongkar" dan "Bento" pernah sangat berhasil
membangkitkan semangat perlawanan terhadap korupsi Orde Baru. Hal inilah yang
membuat kami tetap yakin bahwa perjuangan melawan korupsi bisa dijalankan
melalui musik dan mendasari ICW melalui Gerakan "Berani Jujur Hebat"
merilis album kompilasi "Frekuensi Perangkap Tikus", sebuah judul
yang diilhami kesadaran untuk mengajak masyarakat membuat perangkap bagi
tikus-tikus koruptor melalui frekuensi yang tepat.
Meski hampir setiap minggu kita melihat
tersangka koruptor diadili atau Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menetapkan
tersangka baru hampir setiap Jumat, masyarakat Indonesia nampaknya masih perlu
memiliki pengingat bahwa korupsi masih menjadi petaka terbesar kita bersama.
Lirik-lirik lagu dalam album ini menggelorakan semangat melawan korupsi,
pemilihan artis yang tergabung dalam album juga merupakan perwujudan semangat
antikorupsi. kota Pontianak adalah satu diantara 16 kota yang akan menajdi
target kampanye luas dalam gerakan bersama ini.
Kampanye bersama gerakan anti korupsi di
Kalimantan Barat terkait isu korupsi di sektor pelayanan publik, korupsi disektor kebijakan pengelolaan
sumber daya alam. Kegiatan dilaksanakan pada Sabtu, 11 Mei 2013 bertempat di
Taman Budaya Kalimantan Barat jalan Ahmad Yani Pontianak dan akan dimulai pukul
16.00 wiba – 23.00 wiba.
Secara umum item acara Festival Anti
Korupsi (FAK) antara lain: (1) Peluncuran Album
”Frekuensi Perangkap Tikus”: 1) Indonesia Corruption Watch (ICW), 2)
Navicula/Bali, 3) Zeke Khaseli/Bandung, (2) Video Dokumenter Anti Korupsi (ICW, Navicula), (3) Orasi/Testimoni Anti Korupsi; (3.1)
Walikota Pontianak, (3.2) Kapolda Kalbar, (3.3) Bidang PSDA/Walhi Kalbar, (3.4)
Bidang Pendidikan dan Kesehatan (Layanan Publik)/Gemawan, (3.5) Bidang
Kebudayaan/Kompon, dll), (4) Panggung Musik Anti
Korupsi; 1) Senja Hatta, 2) Simon Sick, 3) Coffee this Morning, 4) Atap Bocor,
5) Pot Smoker), (5) Mural Anti Korupsi
(Komunitas Pelukis Pontianak), (6) Urban Movement ;
Free style BMX (Organisasi BMX Pontianak), Sablon on the sport (ATB),
Pengumpulan koran bekas (BHP), (7). Teaterikal (Format) dan Instalasi Anti
Korupsi, (8) Live streaming radio.
Terlaksana “Festival Anti Korupsi”.
Didukung sejumlah lembaga jaringan masayarakat sipil di Kalbar yang meliputi 31
lembaga; WALHI Kalimantan Barat, Gemawan, AMAN Kalbar, PPSDAK PK, Ruai
Televisi, Link-AR Borneo, Sampan, Komunitas Pelukis Pontianak (Kompon), Borneo
Rebellion, Titian, LPS-AIR, Sylva UNtan, AGRA Kalbar, WWF, HIBER, BHP, Front
Perjuangan Rakyat (FPR) Kalbar, FORMAT, Bengfkel Seni Fisipol (BSF), Sarang
Semut, Kontak Rakyat Borneo, Zul MS Borneo Fine Art Gallery, Majalah Kalimantan
Review, Pervasi, PMKRI Pontianak, Mata Borneo, PRCF Indonesia, School of Rock
(SOR), Front Mahasiswa Nasional, Masyarakat Film Kalbar dan Perkumpulan Pancur
Kasih.(Fir)
Diposting : Admin
Copyright © LPSAIR 2012
0 komentar :
Post a Comment