Pedagang Pasar Tunggu Kebijakan Impor Kedelai
KBR68H, Jakarta - Asosiasi Pedagang Pasar Tradisional Indonesia (APPTI) mengaku masih menunggu kebijakan Menteri Keuangan, terkait hasil kesepakatan impor kedelai pasca mogok produksi, hari ini.
Sekretaris Umum APPTI, Ngadiran mengklaim, Menteri Perekonomian dan Kesejahteraan Rakyat juga Menteri Pertanian sepakat memberi kesempatan kepada perhimpunan atau koperasi tahu tempe untuk melakukan impor. Selain itu juga, Pemerintah sepakat untuk membebaskan biaya masuk untuk sementara waktu sampai harga stabil.
"Kesepakatan dengan Menkokesra dan Menteri Pertanian seperti itu. Tinggal nanti dari Menteri keuangan seperti apa. Kan ini nunggu kebijakan dari Menteri Keuangan. Bagaimana pun juga mengenai pasar dari Menteri Keuangan."
Sebelumnya, sebanyak 23 ribu pedagang tahu dan tempe se-Jabotabek, Jawa Barat, dan Banten mogok produksi, yang dilakukan dari Rabu kemarin, hingga hari ini. Para pedagang menuntut Pemerintah serius melaksanakan swasembada kedelai dalam negeri, dan memperhatikan harga kedelei yang masih tergantung pada impor. Pedagang juga mendesak Pemerintah menghapus pajak impor kedelai sebesar lima persen.
"Kesepakatan dengan Menkokesra dan Menteri Pertanian seperti itu. Tinggal nanti dari Menteri keuangan seperti apa. Kan ini nunggu kebijakan dari Menteri Keuangan. Bagaimana pun juga mengenai pasar dari Menteri Keuangan."
Sebelumnya, sebanyak 23 ribu pedagang tahu dan tempe se-Jabotabek, Jawa Barat, dan Banten mogok produksi, yang dilakukan dari Rabu kemarin, hingga hari ini. Para pedagang menuntut Pemerintah serius melaksanakan swasembada kedelai dalam negeri, dan memperhatikan harga kedelei yang masih tergantung pada impor. Pedagang juga mendesak Pemerintah menghapus pajak impor kedelai sebesar lima persen.
0 komentar :
Post a Comment