Breaking News
Loading...
2013-03-13

Benteng Terakhir Kehidupan Daratan Kian Terancam


Kerusakan Kawasan Huta Mangrove dalam Film Dokumentar Ternacamnya Mangrove Kubu produksi lps-air Photo:Man

Pontianak—BCC. Hutan-hutan mangrove sepanjang pantai Kabupaten Kubu Raya  kalau dilihat sekilas menghijau dari ditepian pantai,seolah tanpa ada ancaman. Namun dibalik kehijauan hutan mangrove ,berbagai ancaman mulai datang.
Hal ini  terungkap dan tergambar dalam film dokumentar yang diproduksi oleh LPS-AIR dengan judul Ternacamnya Hutan Mangrove Kubu (9/3). Film tersebut menggambarkan berbagai faktor yang mulai menyebabkan kawasan hutan itu mulai rusak.
Kawasan hutan mangrove Kabupaten Kubu Raya cukup khas sekali, ada beberapa specias yang hanya hidup di kawasan Hutan Mengrove Kubu,seperti tanaman mangrove dengan jenis Kandelia candle (Bruguiera gymnorriza),menurut informasi di Dunia hanya terdapat di tiga negara salah satunya di Indonesia Kab. Kubu Raya,Bekantan dan Pesut.
Kawasan hutan mangrove mempunyai peranan yang cukup strategis,ekologis,ekonomi dan sosial. Namun ancaman hutan mangrove sepanjang pantai Kab. Kubu Raya Kalimantan Barat makin parah.
Hal ini disampaikan oleh Hamdani Nelayan Kepiting dalam Film Dokumentar Hutan Mangrove Kubu Mulai Terancam,”Kepiting,udang,ikan sekarang sudah berkurang,karena hutan mangrovenya sudah dirusak oleh perusahaan,mereka menebang rimba bakau sampai bersih menggunakan singsaw,”.
Dia menambahkan,selain itu perusahaan juga mebuat kanal-kanal yang menyebakan getah dari pohon bakau mengalir disungai-sungai sehingga ikan,udang,kepiting menjadi kurang.
Eunice Sumiati W dari  BPDAS Kapuas yang menyaksikan Pemutara Film Dokumenter membenarkan apa yang ditayangkan,karena dia pernah melihat langsung wilayah tersebut.
“Ya memang benar apabila getah dan kulit kayu bakau mengalir disungai-sungai akan menjadi racun,karena getah dan kulit bakau mengandung sejenis senyawa beracun  bernama tanin yang akan menyebabkan ikan,udang kepiting barkurang,bahkan bisa mati,”Kata Sumiati.
Susi menjelaskan,tanaman mangrove memiliki ekosistem yang sangat rumit,ekosistemnya berkelas-kelas,tumbuhannya berbagai tipe, makanya kalau sudah rusak sangat sulit untuk memperbaiki kesemulanya.
“Kalau saya lihat sudah tumbuh sejenis pakis-pakis diareal bekas tanaman mangrove tersebut yang ditebang, untuk mengkonservasinya kembali cukup sulit karena sudah ada ekosistem baru dan tanahnya sudah tidak berlumpur lagi,”Ucap Susi.
Latifah salah satu nelayan pencari kepah membenarkan bahwa kawasan hutan mangrove tersebut rimbanya sudah hancur.
“Dah berkurang dah hasil panen kame disini,bakaunya sudah dirusak perusahaan biasanya musim angin laut neh kame dapat banyak siput sekarang dah berkurang dah,”kata Latifah dengan logat khas melayu kubu.
Pencari siput umunya didominasi wanita,subuh-subuh sekumpulan ibu-ibu menggunakan perahu menuju kawasan hutan mangrove, setelah sampai ditengah-tengah hutan mangrove mereka menceburkan diri kesungai-sungai yang dipenuhi tanaman mangrove dan menyusuri satu demi satu akar bakau untuk mencari sibut. Tapi pada saat ini siputnya sudah sangat berkurang
Galon Peneliti Kawasan Hutan Mangrove sepanjang pantai Kabupaten Kubu Raya mengatakan,”Hasil penelitiannya membenarkan kawasan hutan mangrove sudah mulai rusak,dari mulai Kec. Kakap,Kubu,Telok Pakedai dan Batu Ampar kondisi kawasan hutan mangrove sudah sangat menkwatirkan,”.
Ia menjelaskan ada beberapa faktor yang menyebabkan kawasan hutan mangrove,pertama:HPH yang menebang kawasan hutan mangrove disana terdapat dua HPH,kedua:tambak dan ketiga:dapur arang.
“Dampak sudah mulai dirasakan oleh masyarakat,tangkapan nelayan mulai berkurang,intensitas banjir makin meningkat,intrusi air laut makin kuat,”kata Galon disela-sela pemutara Film Dokumentar.
Ia menerangkan, kawasan hutan mangrove Kubu Raya merupakan kawasan yang terlengkap di Dunia semua ekosistem hutan perairan payau ada disana,namun pelestarian belum jelas terutama dari pihak pemerintah.
Kawasan hutan mangrove Kab. Kubu Raya merupakan tipe kawasan hutan mangrove yang memiliki tipe khas,kawasan ini langsung berbatasan dengan kawasan hutan rawa gambut.
Syamsuri Menager program Pervasi mengatakan,”Empat tipe kawasan hutan mangrove yang terdapat didunian ada semua di Hutan Mangrove Kubu Raya,dan ini sepertinya satu-satunya didunia  yang terlengkap,”.
Ia kuwatir,kondisi pada saat ini mulai memprihatikan berbagai aktivitas telah merusak kawasn hutan seperti HPH dan Tambak.
“Kalau ini biarkan terus menerus saya yakin keadaan makin parah,apalagi perhatian pemerintah daerah masih sangat rendah,”kata Syamsuri yang sehari-hari mendampingi nelayan kawasan hutan mangrove.
Ia menjelaskan,ketergantungan masyarakat Desa Kubu pada kawasan hutan mangrove sangat tinggi,hampir 80 persen warganya nelayan dikawasan hutan mangrove kec.Kubu.
“Saya mengharapkan perhatian pemerintah daerah harus lebih serius,karena hutan mangrove merupakan benteng daratan terakhir,kalau sudah rusak parah kemungkinan sunami seperti di Banda Aceh akan terjadi di Wilayah Kita,”Ujar Syamsuri.
Syamsuri menerangkan,kedepanya warga nelayan harus mempunyai hak kelola kawasan hutan mangrove. Pervasi mendorong nanti warga punya hak kelola dengan bentuk hutan kemasyrakatan sehingga kawasan tersebut tidak bisa direbut atau dirusak perusahaan.
Abdulah Sood penasehat organisasi Nelayan Kec. Kubu Mengatakan,kami sudah berjuang bekali-kali menemui aparat Desa,Kecamatan,Dinas Kehutanan Kabupaten dan Provinsi serta  Bupati hasil belum jelas.
“Padahal kalau kawasan hutan ini makin rusak parah mau kemana nelayan-nelayan tersebut bekerja,”kata Abdulah Sood.
Wawan dari Yayasan Diantama mengatakan,”Setelah kami menonton film Dokumentar yang diproduksi LPS-AIR,kami baru merasa tergambar bahwa hutan mangrove keadaanya sudah rusak parah,ini sangat berbahayah,”.
“Kita harus sama-sama terus menerus mengkampanyekan penyelamatan kawasan hutang mangrove,karena ini merupakan benteng kehidupan kawasan daratan terakhir,”saranya.









Diposting : Admin
Copyright © LPSAIR 2012

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top