Yayasan Palung Kampanye Lingkungan di Desa
25-26
Februari 2013 lalu, Tim Kampanye Yayasan Palung melakukan kampanye
lingkungan dengan melakukan pemutaran film. Pemutaran film tersebut
merupakan rangkaian kegiatan rutin Yayasan Palung berupa penyadaran
sekaligus hiburan bagi masyarakat.
Ada
hal yang menarik dan membuat kami berhenti sejenak dalam perjalanan
menuju arah dusun Manjau, kami menemukan plang di tepi jalan (di pinggir
perkebunan perusahaan sawit). Plang papan yang kami jumpai berisikan
pesan yang ditujukan pada pihak perusahaan. Isi pesan dalam plang/papan :
WAHAI MANAGER PT. KAL/ANJ- AGRI. Yth. LAHAN KAMI SUDAH
DIGARAP. !!!!. KALAU TIDAK, KEBUN INI MENJADI MILIK KAMI. TTD. DUSUN2
Ka. SATONG.
Plang
tentang tuntutan dari masyarakat tentu saja membuat kami bertanya,
apakah ini konflik social atau konflik agraria antara masyarakat dengan
pihak perusahaan?. Namun yang pasti, ini merupakan tuntutan warga atau
hak-hak masyarakat terhadap pihak perkebunan.
Pemutaran
film di Dusun manjau kami lakukan, mengingat Desa Laman Satong, Dusun
Manjau merupakan desa dampingan Yayasan Palung. Di dusun Manjau terdapat
hutan desa dan terdapat juga perusahaan
perkebunan sawit, untuk itu bagi kami sangat perlu untuk pemberian
informasi, hiburan dan penyadaran kepada masyarakat mengingat ancaman
hutan dan keberadaan hutan saat ini di dusun tersebut.
Hari pertama (25/2), pemutaran film kami lakukan di Dusun Manjau, Desa Laman Satong. Lokasi pemutaran film
di Dusun Manjau bertempat di halaman rumah Kepala Desa Manjau. Sebelum
melakukan pemutaran film, terlebih dahulu kami mempersiapkan dan
memasang kelengkapan alat-alat pelengkap putar film. Dimulai dari
pemasangan tiang layar, menyiapkan saund System dan Gangset. Pada
pukul 19.00 wib, pemutaran film lingkungan dimulai. Seperti terlihat,
hampir sebagian warga ikut menyaksikan pemutaran film lingkungan yang
kami lakukan. Diperkirakan ± 150 – 200 orang menyaksikan (menonton),
mereka terdiri dari anak-anak, remaja dan orang tua. Adapun film yang kami putar di dusun Manjau adalah ; Alam Indonesia Diambang Kepunahan, Hari Esok Yang Menghilang, Home, One Life dan 5 serial film hutan Desa.
Di hari ke dua (26/2), pemutaran film kami laksanakan di Dusun Tanjung Gunung, Desa Sejahtera. Dusun Tanjung Gunung merupakan daerah atau kawasan yang berbatasan langsung dengan Taman Nasional Gunung Palung (TNGP). Dusun Tanjung Gunung, terdapat
masyarakat pengrajin tikar dari hasil hutan bukan kayu. Masyarakat di
dusun ini juga menurut keterangan warganya, masih ada yang bekerja
sebagai logger dan sebagai petani padi dengan menggarap sawah serta
berladang. Saat kami datang ke dusun tersebut, kami menemukan beberapa
kayu dari hasil olahan tepat berada di pinggir jalan masuk ke wilayah tersebut. Seperti jadwal kami sebelumnya, pemutaran film kami laksanakan
pada pukul 19.15 wib. Diperkirakan ± 90- 120 orang penonton ikut
menyaksikan, Kami mulai dengan pemutaran film produksi Yayasan Palung
yang berjudul; Saving the people to save the forest (Menyelamatkan
manusia untuk menyelamatkan hutan- red), dilanjutkan dengan film; Alam
Indonesia Diambang Kepunahan, 5 serial film hutan Desa dan Hari Esok
Yang Menghilang.
Dalam
kesempatan pemutaran film tersebut, kami juga menyampaikan pesan dengan
melakukan presentasi tentang arti penting hutan bagi kehidupan
khususnya manusia dan satwa-satwa agar dapat berlanjut dan lestari dengan adanya peran dan kepedulian bersama. Presentasi disampaikan oleh Tri Nugroho atau akrab di sapa Bedu, dari tim program Kampanye Yayasan Palung.
Kegiatan
pemutaran film di dua Desa ini merupakan salah satu tujuan dari Yayasan
Palung bagi Masyarakat untuk memberikan hiburan, pendidikan dan
penyadaran, mengingat perlunya pendampingan pada masyarakat di sekitar
hutan yang berbatasan langsung kawasan Taman Nasional Gunung Palung.
Setelah
pemutaran film selesai dilaksanakan, kami juga membagikan media
informasi, berupa majalah MIaS (media informasi satwa- red). Tim yang ikut dalam pemutaran film tersebut antara lain; Tri Nugroho/Bedu, Petrus Kanisius/Pit dari tim Kampanye dan media Yayasan Palung bersama Relawan Yayasan Palung ; Wawan Anggriandi dari
Relawan RebonK dan Uti Danu Wahyudi dari Relawan Tajam. Kegiatan
tersebut berjalan sesuai dengan rencana dan mendapat sambutan baik dari
masyarakat, mereka mengharapkan dilain waktu ada pemutaran film serupa
sebagai media pendidikan bagi anak-anak dan penyadaran bagi masyarakat. (Petrus Kanisius “Pit”- YP).
Post.Admin Rgs (combat)
0 komentar :
Post a Comment