Hasil Hutan Tanpa Merusak Hutan
Kerajinan hasil hutan bukan kayu (HHBK)di Tanah Kayong, merupakan sebuah bentuk dari keterampilan masyarakat dengan memanfaatkan hasil hutan dan mengolahnya tanpa merusak hutan. Tanaman hutan tersebut berupa pandan, nipah, keladi air dan bambu yang selanjutnya diolah menjadi beraneka macam anyaman tikar, Lekar, topi, kursi dan meja. Kerajinan HHBK tersebut digeluti perempuan dan ada juga laki-laki. Para pengrajin tersebut berasal dari Tanah Kayong, lebih tepatnya di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.Aneka Anyaman Tikar dari produk hasil hutan bukan kayu tanpa merusak hutan :
Motif dan corak anyaman yang mereka anyam adalah motif pucuk rebung dan berbagai motif sesuai dengan keinginan dari pemesan. Anyaman tikar pengrajin berasal dari bahan bukan kayu, yakni bahan pandan (Pandanus spp); pandan Pahang dan pandan laut.
Para pengrajin mengolah lidi nipah (Nypa spp) untuk dijadikan lekar (tempat atau alas alat-alat dapur seperti kuali dan periuk-red) dan hiasan dinding.
Saat ini, para pengrajin atau kelompok pengrajin binaan Yayasan Palung tersebar di beberapa desa di Kabupaten Kayong Utara. Para pengrajin tersebar seperti di Desa Batu Barat, Desa Pangkalan Buton, Desa Harapan Mulia dan Desa sejahtera.
Motif dan corak anyaman yang mereka anyam adalah motif pucuk rebung dan berbagai motif sesuai dengan keinginan dari pemesan. Anyaman tikar pengrajin berasal dari bahan bukan kayu, yakni bahan pandan (Pandanus spp); pandan Pahang dan pandan laut.
By : Petrus Kanisius "Pit"- Yayasan Palung
0 komentar :
Post a Comment