Breaking News
Loading...
2013-06-05

Wilayah Daratan Kalbar Terus Berkurang


Ilustrasi Draft RTRWP Kalimantan Barat Dok.lps

PONTIANAK, BCC-- Setiap tahunya luas daratan Kalimantan Barat semakin menyempit. Hal tersebut disebabkan abrasi pantai yang disebakan hantaman gelombang air laut. Sehingga menyebankan hampir setip tahunnya luas daratan Kalbar per 5 mill menghilang bahkan lebih. Namun itu semua tidak dapat dipungkiri karena penyangga tanaman hutan bakau telah tidak ada lagi dipingir-pingir pantai.
Apakah kita hanya berdiam diri melihat kondisi alam di Kalbar setiap harinya semakin mengkecam kondisinya. Untuk itu, selaku masyarakat Kalbar sudah sepatutnya dapat menjaga dan melestarikan keutuhan dan kenyamanan ekosistem yang ada dilingkungan sekitar.

Kerja secara bersama-sama akan lebih mudah dan cepat terselesaikan dibanding dengan bekerja sendiri. Namun tidak dapat dipungkiri melihat kondisi seperti sekarang ini masyarakat lebih memilih individualistik di banding bekerjasama. Sehingga tidak menutup kemungkinan kondisi yang terjadi di lingkungan sekitar masyarakat lebih bayak acuh dan tak acuh terhadap kelangsungan hidup habitat di lingkungan sekitar.
Setiap permasalahan dan persoalan pasti ada jalan keluar dalam peyelesaiannya. Untuk mengatasi kondisi yang ada seperti kekursakan garis pantai diwilayah Kalbar diperlukan kerjasama antar seluruh pihak. Akan tetapi persoalan yang serius ini, seharusnya dijadikan bahan yang mesti ditanggulangi dengan segera, bukan hanya luas daratan saja yang dibenahi, akan tetapi seluruh sektor yang mesti diperbaiki kembali.
“Akibat abrasi yang ditimbulkan oleh air laut. Meyebankan kerusakan pada lingkungan dan habitat hewani yang hidup di air. Untuk itu kita dari gerakan fajar nusantara, diwilayah Kalbar melakukan baksos ini, semata-mata ingin mengembalikan dan menjaga kestabilan alam yang ada dilingkungan tempat tinggal kita,” ungkap Sufiansyah, Infokom Gafatar Kalbar, Rabu, (22/5).
Supianyah menyampaikan kondisi yang kian hari kian mencekam keterpurukan sudah mestinya diperbaiki. Untuk itu diperlukan kesadaran dari seluruh pihak dan elemen masyarakat. Tidak hanya itu saja, baksos yang ia lakukan bersama tim bukanlah menanam pohon bakau ataupun pohon mangrove, melainkan berkerjasama menyusun pasir dalam karung untuk diletakan di pinggir garis pantai yang ada beberapa titik yang telah rusak parah. Hal ini dia katakan diperlukan penanganan yang serius.
“Ini anggaran yang kita lakukan bukan dari pemerintah, melainkan dana yang kami keluarkan dari iuran anggota gafatar. Ini merupakan simple project yang mesti diselesaikan. Wilayah daratan di Kalbar bukan persoalan kecil, melainkan ini juga mestinya menjadi tanggungjawab kementrian pusat. Karena pesoalan ini sudah sering dibicarakan dinasional, tetapi penanganannya hingga sekarang dilapangan belum pernah terealisaikan,” ungkapnya.
Supiansyah mengungkapkan baksos yang dilaksanakan Gafatar mengenai persoalan abrasi yang terjadi di Kalbar akan ditanggulangi setiap minggu. Selain itu, dia berharap kepada masyarakat setempat, di daerah Bakau Hilir dapat berkerjasama dengan Gafatar. Dengan demikian pencegahan abrasi digaris pantai dapat diatasi bersama-sama.
“Seharusnya kita hidup mestinya saling membantu antar sesama dilingkungan sekitar. Cintailah lingkungan sekitar karena kita tidak hanya hidup untuk saat sekarang, melainkan kita akan hidup bersama anak cucu nanti kedepan,” ungkap Kabid Infokom.
Dia mengungkapkan selain Gafatar juga ada salah satu tokoh pemerintah yang hadir bersama-sama selama dua hari dilapangan, Sabtu, 19-20 Mei 2013. Yakni Sekretaris Daerah (Sekda) Kalbar, M. Zeet Hamdy Asoovie. Ia hadir bersama-sama untuk melakukan aktifitas liburan dengan gotong-royong dalam mengentaskan pemecahan persoalan tentang dampak abrasi air laut kewilayah daratan Kalbar.
Selain itu, Sopiansyah juga mengatakan akhirnya bendungan yang dibentuk dipingir garis pantai meskipun tidak secara permanen dilakukan. dia mengatakan sudah cukup untuk sementara sembari menunggu pohon mangrover yang ditanam tumbuh berkembang.
“Akhirnya pengawalan terkait wilayah pesisir pantai dapat dilaksanakan. Inilah program Gafatar yang akan dilaksanakan setiap minggunnya ke depan. Untuk itu gafatar merupakan benteng terdepan untuk organisasi patner pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan yang terjadi baik dilingkungan masyarakat, kesehatan, dan pendidikan,” ungkapnya. (jw/irn)


Diposting : AdminCopyright © LPSAIR 2012

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top