Neraca Perdagangan Indonesia dengan Swiss Terus Defisit
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami. (Foto: ANTARA) |
KBR68H, Jakarta - Neraca perdagangan Indonesia terus defisit terhadap Swiss.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi
Bustami mengatakan nilai ekspor Indonesia ke Swiss selama sepuluh bulan
pertama tahun lalu hanya sekitar US$ 49 juta atau setara Rp 475 miliar.
Sementara nilai impor dari Swiss ke Indonesia hampir sepuluh kali lipat
lebih besar yakni US$ 400 juta atau setara Rp 3,8 triliun.
"Kenapa kita selalu defisit dengan Swiss karena kita impor produk yang mempunyai nilai tambah tinggi artinya seperti mesin-mesin. Kalau kita banding dengan produk yang kita ekspor ini belum bisa menyeimbangkan perdagangan, kecuali ini bisa ditambah dengan lebih giatnya kita mendekati pasar ini sehingga kita bisa menyeimbangkan perdagangan kita dengan Swiss,"kata Gusmardi di Gedung Kementerian Perdagangan, kemarin.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami berjanji akan memperbaiki neraca perdagangan itu. Salah satu caranya dengan mengikuti pameran produk kebudayaan berskala internasional di Swiss. Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk ikut acara tersebut. 40-an pengusaha Indonesia juga diajak untuk memamerkan produk mereka. Pameran ini akan digelar besok hingga 3 Maret di Kota Basel, Swiss.
"Kenapa kita selalu defisit dengan Swiss karena kita impor produk yang mempunyai nilai tambah tinggi artinya seperti mesin-mesin. Kalau kita banding dengan produk yang kita ekspor ini belum bisa menyeimbangkan perdagangan, kecuali ini bisa ditambah dengan lebih giatnya kita mendekati pasar ini sehingga kita bisa menyeimbangkan perdagangan kita dengan Swiss,"kata Gusmardi di Gedung Kementerian Perdagangan, kemarin.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Gusmardi Bustami berjanji akan memperbaiki neraca perdagangan itu. Salah satu caranya dengan mengikuti pameran produk kebudayaan berskala internasional di Swiss. Pemerintah telah menyiapkan anggaran Rp 6 miliar untuk ikut acara tersebut. 40-an pengusaha Indonesia juga diajak untuk memamerkan produk mereka. Pameran ini akan digelar besok hingga 3 Maret di Kota Basel, Swiss.
0 komentar :
Post a Comment