Breaking News
Loading...
2013-06-13

Mengolah Produk Tikar Pandan Menjadi Barang Aksesoris Cantik

1371096245433118539
Salah satu hasil kreasi barang cantik dari anyaman tikar. doc. Yayasan Palung



Kayong UtaraKerajinan hasil hutan bukan kayu (HHBK) merupakan sebuah bentuk dari keterampilan masyarakat dengan memanfaatkan hasil hutan dan mengolahnya tanpa merusak hutan. Tanaman hutan tersebut berupa pandan, nipah, keladi air dan bambu yang selanjutnya diolah menjadi beraneka macam anyaman tikar, Lekar, topi, kursi dan meja. Kerajinan HHBK tersebut digeluti perempuan dan ada juga laki-laki. Ternyata mereka mengolahnya barang tersebut menjadi barang-barang cantik. Para pengrajin tersebut berasal dari Tanah Kayong, lebih tepatnya di Kabupaten Kayong Utara, Kalimantan Barat.
13710966381010243441
Wadah Tisue dari dari produk anyaman pandan, foto doc. YP
13710968221796813446
Berbagai Barang krasi anyaman seperti : gantungan kunci,alas buku dll. doc. YP
Sebagai salah bentuk satu perhatian Yayasan Palung kepada masyarakat khususnya bagi para pengrajin, bulan lalu (23-26/5/2013), diadakan pelatihan pengembangan produk tikar pandan untuk dijadikan barang-barang asesoris cantik dengan berbagai kreasi hasil produk yang dihasilkan. Pelatihan yang dilaksanakan selama 4 hari tersebut diperuntukan bagi 4 desa dampingan Yayasan Palung yang memiliki kelompok pengrajin tikar pandan atau kelompok pengrajin hasil hutan bukan kayu (HHBK). Kegiatan pelatihan tersebut dilaksanakan di Kantor Yayasan Palung, Bentangor Pampang Center, di Desa Pampang Harapan, Kabupaten Kayong Utara.
Kegiatan pelatihan pengembangan produk tikar pandan menjadi barang asesoris cantik dan bermanfaat ini diikuti oleh semua pengrajin tikar pandan, kelompok dampingan Yayasan Palung di KKU. Pelatihan pengembangan Produk tikar pandan ini diikuti oleh 20 peserta dari masing-masing kelompok pengrajin.
13710972261267753270
Saat Pelatihan pengolahan produk berlansung. foto doc. YP
13710970271527915575
Anyaman dari Pandan seperti alas Meja dengan motif dan anyaman lekar (alas kuali & periuk) dari rotan (produk HHBK), Foto, doc. Wendi-Yayasan Palung
Sedangkan desa dampingan kelompok pengrajin tikar pandan seperti; desa Desa Sejahtera, Sukadana dengan nama kelompok pengrajin, Karya Sejahtera. Desa Pangkalan Buton, Sukadana, dengan nama kelompok pengrajin Peramas Indah. Desa Harapan Mulia, Sukadana, dengan nama Anugerah. Desa Batu Barat, Simpang Hilir, dengan nama Harapan Desa.
Peserta pelatihan mengkreasikan anyaman menjadi produk anyaman seperti, wadah tissue, keranjang buah, alas buku, dompet dan berbagai aksesoris lainnya seperti souvenir (gantungan kunci). Dalam mengkreasikan barang-barang anyaman tikar pandan untuk di kembangkan menjadi bermanfaat. Para pengrajin terlebih dahulu menganyam pandan tersebut, setelah dianyam dikreasikan lagi dengan menggunakan alat-alat pendukung untuk dijadikan barang-barang aksesoris.
Adapun alat-alat pendukung yang digunakan seperti; lem, gunting, karton, kain, busa, aksesoris lokal seperti kancing dari kelapa, pita, jarum dan benang atau dengan kata lain alat-alat menggunanakan peralatan dan perlengkapan yang tersedia secara lokal di Ketapang dan KKU untuk membuat dan memproduksi dengan pengembangan produk tikar pandan.
Sebagai pelatih dalam kegiatan pengembangan produk tikar pandan bapak Darwani dan ibu Ida, mereka berdua ahli dalam menganyam sehingga mampu menularkankan pada anggota kelompoknya. Selain itu juga, Ibu Ida sekaligus sebagai ketua pengrajin HHBK di Kayong Utara.
Menurut F. Wendi Tamariska, selaku pendamping kelompok pengrajin HHBK dari Yayasan Palung, mengatakan; Segmentasi pasar atau sasaran pasar dari pengembangan produk tikar pandan ini adalah industri perhotelan, acara resmi seperti seminar nasional atau pertemuan daerah, dan acara-acara lokal seperti pernikahan, dan lain sebagainya. Lebih lanjut Wendi berharap, mudah-mudahan semua pihak memiliki perhatian dengan berbagai potensi HHBK ini, dengan demikian masyarakat dapat berdaya dan berkelanjutan dengan apa yang mereka ciptakan. Semoga saja…
By : Petrus Kanisius “Pit”- Yayasan Palung.

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top