Bupati Sampang Ngotot Pindahkan Kelompok Syiah
KBR68H, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Sampang akan bertemu perwakilan Kementerian Dalam Negeri untuk menyelesaikan permasalahan yang menimpa komunitas Syiah di sana. Pertemuan ini juga melibatkan Majelis Ulama Indonesia (MUI), ormas Islam, dan Pemerintah Jawa Timur. Bupati Sampang Noer Tjahya tetap ngotot memindahkan komunitas Syiah dari permukiman mereka. Pasalnya, warga akan kembali menyerang pengikut Syiah jika kembali membangun perumahan di sana."Masyarakat setempat sudah menolak syiah, nggak bisa kembali ke tempat itu, sulit. Justru pemicunya antara lain, yang kedua itu, karena kan rumahnya Tajul dibangun lagi oleh yang bersangkutan. Berartikan aliran sesat mau eksis lagi, ini memicu kemarahan warga, nah ini mohon dimaklumi, kondisi kami di daerah seperti itu, jadi jangan dipaksakan kembali ke tempat, sulit. Kalau yang kejadian pertama, yang ditolak masyarakat itu hanya Tajul dan keluarganya, sekarang sudah seluruh jemaahnya ditolak masyarakat. Ini yang wajib dipahami oleh pemerintah pusat atau siapapun yang memberikan jalan keluar seperti itu"
Bupati Sampang Noer Tjahya mengklaim telah berusaha mendamaikan dua kubu namun selalu gagal. Menurut pemerintah setempat, konflik ini dipicu sikap tokoh Syiah yang melanggar kesepakatan dengan kelompok anti Syiah. Pemimpin Syiah Tajul Muluk melanggar perjanjian dengan tetap menyebarkan ajarannya ke masyarakat sekitar. Sejumlah solusi sudah dilontarkan untuk mengatasi permasalah ini. Misalnya, pemindahan permukiman komunitas Syiah dari sana. Namun hal ini mendapat penolakan dari komunitas pengikut Syiah.
0 komentar :
Post a Comment