Breaking News
Loading...
2012-10-15

Sepeda Motor Sumbang Emisi Terbesar Sektor Transportasi

Pontianak. BCC. Sepeda motor adalah penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar dari sektor transportasi di Kalimantan Barat. Saat ini jumlah sepeda motor di Kalbar mencapai 574.322 unit, sementara mobil penumpang mencapai 37.637 unit.

“Peningkatan kepemilikan sepeda motor di Kalbar tergolong tinggi. Sepeda motor kini menjadi penyumbang emisi terbesar dari sektor transportasi,” ujar Evidiar, Kabid Darat Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika Provinsi Kalbar, saat memberikan presentasi pada Penyusunan Rencana Aksi Daerah untuk penurunan Gas Rumah Kaca yang diselenggarakan Bappeda Kalbar, beberapa waktu lalu.

Jumlah total emisi yang dikeluarkan sepeda motor di Kalbar pertahunnya mencapai 930.746 ton CO2e.  Sementara total emisi yang keluarkan seluruh kendaraan di Kalbar, mulai dari sepeda motor, mobil, hingga truk mencapai 2.321.095,9 ton CO2e pertahun.

Ini adalah potensi emisi sektor transportasi di Kalbar yang dihitung berdasarkan jumlah kendaraan dan rata-rata pemakaian bahan bakar. “Emisi gas rumah kaca pada sektor transportasi berhubungan erat dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada, jenis kendaraan dan jenis bahan bakar yang digunakan,” jelas Evidiar.

Bidang transportasi menjadi salah satu penyumbang utama emisi GRK pada tahun 2005, dengan memberikan kontribusi sebesar 23% dari total emisi CO2 (sekitar 68 juta ton CO2e) dari energi atau 20,7% dari emisi global di negara ini. Data ini dikutip dari sejumlah penelitian lembaga dunia.

Dari situ terlihat bidang transportasi merupakan kontributor terbesar ketiga pada emisi bidang energi setelah industri dan pembangkit listrik. Sumber emisi CO2 terbesar dan pengguna energi dari bidang transportasi terbanyak adalah dari sektor transportasi jalan yang menyumbang sekitar 89% dari emisi CO2 dan 90,7% dari konsumsi energi.

Sektor transportasi memproduksi gas-gas yang langsung mengakibatkan efek rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan nitrogen oksida (N2O).Sebagai gambaran polutan udara yang terjadi di Indonesia umumnya berupa emisi gas buang dari kenderaan bermotor 60-70 %; industri 10-15 %; sisanya 30-35 % dari pemukiman atau rumah tangga.

Sejumlah rencana mitigasi telah disusun Tim Koordinasi Kelompok Kerja Bidang Transportasi untuk terus mengurangi emisi gas yang disumbangkan sektor transportasi. Misalnya rencana Pembangunan Inteligents Transport Sistem (ITS) dengan melanjutkan Pengadaan dan Pemasangan ATCS (Area Traffic Control System) di Kota Pontianak, untuk mengurangi kemacetan, pemborosan BBM dan Polusi udara dan polusi suara.

Selain itu juga direncakan pembangunan Pelayanan Angkutan Massal dengan BRT (Bus Rapid Transit) untuk mengurangi penggunaan Kendaraan Pribadi dan Sepeda Motor. Hal lain yang akan dilakukan adalah peremajaan Armada Angkutan Umum dengan kendaraan yang sesuai desain standar yang rendah emisi dan pemasangan converter kit pada kendaraan umum. (hry)

Diposting : Adminborneo

Copyright © LPSAIR 2012

0 komentar :

Post a Comment

Back To Top