Sepeda Motor Sumbang Emisi Terbesar Sektor Transportasi
Pontianak. BCC. Sepeda motor adalah
penyumbang emisi gas rumah kaca terbesar dari sektor transportasi di
Kalimantan Barat. Saat ini jumlah sepeda motor di Kalbar mencapai
574.322 unit, sementara mobil penumpang mencapai 37.637 unit.
“Peningkatan kepemilikan sepeda motor di Kalbar tergolong
tinggi. Sepeda motor kini menjadi penyumbang emisi terbesar dari sektor
transportasi,” ujar Evidiar, Kabid Darat Dinas Perhubungan Komunikasi
dan Informatika Provinsi Kalbar, saat memberikan presentasi pada
Penyusunan Rencana Aksi Daerah untuk penurunan Gas Rumah Kaca yang
diselenggarakan Bappeda Kalbar, beberapa waktu lalu.
Jumlah total emisi yang dikeluarkan sepeda motor di
Kalbar pertahunnya mencapai 930.746 ton CO2e. Sementara total emisi
yang keluarkan seluruh kendaraan di Kalbar, mulai dari sepeda motor,
mobil, hingga truk mencapai 2.321.095,9 ton CO2e pertahun.
Ini adalah potensi emisi sektor transportasi di Kalbar
yang dihitung berdasarkan jumlah kendaraan dan rata-rata pemakaian bahan
bakar. “Emisi gas rumah kaca pada sektor transportasi berhubungan erat
dengan jumlah kendaraan bermotor yang ada, jenis kendaraan dan jenis
bahan bakar yang digunakan,” jelas Evidiar.
Bidang transportasi menjadi salah satu penyumbang utama
emisi GRK pada tahun 2005, dengan memberikan kontribusi sebesar 23% dari
total emisi CO2 (sekitar 68 juta ton CO2e) dari energi atau 20,7% dari
emisi global di negara ini. Data ini dikutip dari sejumlah penelitian
lembaga dunia.
Dari situ terlihat bidang transportasi merupakan
kontributor terbesar ketiga pada emisi bidang energi setelah industri
dan pembangkit listrik. Sumber emisi CO2 terbesar dan pengguna energi
dari bidang transportasi terbanyak adalah dari sektor transportasi jalan
yang menyumbang sekitar 89% dari emisi CO2 dan 90,7% dari konsumsi
energi.
Sektor transportasi memproduksi gas-gas yang langsung
mengakibatkan efek rumah kaca seperti karbon dioksida (CO2), metana
(CH4), dan nitrogen oksida (N2O).Sebagai gambaran polutan udara yang
terjadi di Indonesia umumnya berupa emisi gas buang dari kenderaan
bermotor 60-70 %; industri 10-15 %; sisanya 30-35 % dari pemukiman atau
rumah tangga.
Sejumlah rencana mitigasi telah disusun Tim Koordinasi
Kelompok Kerja Bidang Transportasi untuk terus mengurangi emisi gas yang
disumbangkan sektor transportasi. Misalnya rencana Pembangunan
Inteligents Transport Sistem (ITS) dengan melanjutkan Pengadaan dan
Pemasangan ATCS (Area Traffic Control System) di Kota Pontianak, untuk
mengurangi kemacetan, pemborosan BBM dan Polusi udara dan polusi suara.
Selain itu juga direncakan pembangunan Pelayanan Angkutan
Massal dengan BRT (Bus Rapid Transit) untuk mengurangi penggunaan
Kendaraan Pribadi dan Sepeda Motor. Hal lain yang akan dilakukan adalah
peremajaan Armada Angkutan Umum dengan kendaraan yang sesuai desain
standar yang rendah emisi dan pemasangan converter kit pada kendaraan
umum. (hry)
0 komentar :
Post a Comment