Warga Antri Air:Kepulauan Maya-Karimata Krisis Air Bersih
Pontianak. BCC. Kecamatan Pulau Maya
Karimata (PMK) merupakan salah satu kecamatan pantai yang terletak
disebelah Timur kabupaten Kayong Utara. Kecamatan ini terdiri beberapa
gugusan pulau kecil, yaitu 61 pulau besar dan kecil. Luas PMK mencapai
1.099 km²(3,07 %) dengan penduduk berjumlah 17.269 jiwa dan 26 dari
pulau tersebut tidak berpenghuni.,Sebagian Wilayahnya merupakan Wilayah
Cagar Alam Maya Karimata.
Untuk menuju ke kecamatan dapat dilalui kendaraan air, berupa kapal kelotok, speed boat, dan perahu layar. Demikian juga hubungan antar desa yang terdiri dari pulau pulau, sangat tergantung kendaraan air. Namun musim angin besar kapal kapal kecil agak sulit untuk melintasan kawasan pulau pulau ini, terutama pada saat angin Barat dan Angin Selatan.
PMK ketika musim kemarau setiap tahun mengalami krisis air bersih, letak Pulau Maya dan Karimata dikelilingi laut, sehingga air bersih merupakan barang yang sangat berharga bagi masyarakat.
Sugeng Mulyono Treveling yang sedang menhujungi pulau tersebut, mengatakan” Saat ini kecamatan Pulau maya karimata mengalami krisis air bersih yang di pergunakan untuk minum mencuci dan mandi “ (5/10).
Sugeng menceritakan, warga masyarakat sangat bergantung kepada air bersih yang berada di bukit, tapi kondisi air yang keluar dari sela-sela batu tersebut debetnya berkurang, Banyak warga antri mengambil air bersih setiap hari selama duapuluh empat jam (24) tanpa berhenti untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“satu orang antri mengambil air bisa satu hari lamanya .” Ujarnya.
Masyarakat mengambil air menggunakan satu Galon berkapasitas 20 liter dan membawanya menggunakan sepeda motor, daya angkut motor menggunakan kerancang bisa memuat 5 galon. Jarak tempuh ada yang dekat dan jauh dari rumah, Bagi yang dekat cukup beruntung tapi bagi jauh dari rumah menambah beban bagi mereka, selain mengangkut harus mengeluarkan biaya minyak sepeda motor. Terkadang warga harus merogoh kocek untuk membeli air satu gallon Rp.70.000,_.
“Krisis air terjadi akibat dulunya hutan-hutan dekat sumber air bersih di Pulau Maya Karimata ditebang, namun sekarang warga menyadari akibat penebangan tersebut.” Ujarnya kembali.
Sugeng berharap ada kebijakkan untuk melindungi bukit-bukit yang menjadi sumber air warga berbentuk keputusan bupati atau peraturan desa agar wilayah tersebut terjamin dari perusakkan. Selain itu adanya kesadaran warga menanam pohon untuk menghijaukan bukit yang menjadi sumber air. Viranda
Untuk menuju ke kecamatan dapat dilalui kendaraan air, berupa kapal kelotok, speed boat, dan perahu layar. Demikian juga hubungan antar desa yang terdiri dari pulau pulau, sangat tergantung kendaraan air. Namun musim angin besar kapal kapal kecil agak sulit untuk melintasan kawasan pulau pulau ini, terutama pada saat angin Barat dan Angin Selatan.
PMK ketika musim kemarau setiap tahun mengalami krisis air bersih, letak Pulau Maya dan Karimata dikelilingi laut, sehingga air bersih merupakan barang yang sangat berharga bagi masyarakat.
Sugeng Mulyono Treveling yang sedang menhujungi pulau tersebut, mengatakan” Saat ini kecamatan Pulau maya karimata mengalami krisis air bersih yang di pergunakan untuk minum mencuci dan mandi “ (5/10).
Sugeng menceritakan, warga masyarakat sangat bergantung kepada air bersih yang berada di bukit, tapi kondisi air yang keluar dari sela-sela batu tersebut debetnya berkurang, Banyak warga antri mengambil air bersih setiap hari selama duapuluh empat jam (24) tanpa berhenti untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga.
“satu orang antri mengambil air bisa satu hari lamanya .” Ujarnya.
Masyarakat mengambil air menggunakan satu Galon berkapasitas 20 liter dan membawanya menggunakan sepeda motor, daya angkut motor menggunakan kerancang bisa memuat 5 galon. Jarak tempuh ada yang dekat dan jauh dari rumah, Bagi yang dekat cukup beruntung tapi bagi jauh dari rumah menambah beban bagi mereka, selain mengangkut harus mengeluarkan biaya minyak sepeda motor. Terkadang warga harus merogoh kocek untuk membeli air satu gallon Rp.70.000,_.
“Krisis air terjadi akibat dulunya hutan-hutan dekat sumber air bersih di Pulau Maya Karimata ditebang, namun sekarang warga menyadari akibat penebangan tersebut.” Ujarnya kembali.
Sugeng berharap ada kebijakkan untuk melindungi bukit-bukit yang menjadi sumber air warga berbentuk keputusan bupati atau peraturan desa agar wilayah tersebut terjamin dari perusakkan. Selain itu adanya kesadaran warga menanam pohon untuk menghijaukan bukit yang menjadi sumber air. Viranda
Diposting : Adminborneo
Copyright © LPSAIR 2012
0 komentar :
Post a Comment