Berkeliling Kota Memotret Realita Tumpukan Sampah Menghiasi Ketapang
Sampah di pinggir jalan tentemak, Ketapang, Kalbar. Foto doc. RK. Tajam, Yayasan Palung |
Beberapa
waktu lalu (17/5/13), Relawan Konservasi Taruna Penjaga Alam (RK.
Tajam- red) Yayasan Palung, sengaja berkeliling di seputaran jalan di
kota Ketapang untuk melihat realita permasalahan lingkungan, dengan
mendokumentasikannya. Salah satunya potret sampah (tumpukan sampah-red)
yang masih saja menumpuk.
Para
relawan Tajam, satu hari sebelumnya bertemu untuk berkumpul dan rapat
bersama. mereka(relawan-red), mengumpulkan unek-unek mereka salah
satunya terkait berbagai persoalan lingkungan saat ini, salah satunya
fenomena sampah. Dengan kesepakatan mereka, kemauan dan kesadaran mereka
untuk terjun langsung melihat realita sampah yang cukup banyak
tersebar.
Menurut
Muhadi, salah satu relawan Tajam mengatakan tumpakan-tumpukan sampah
masih tersebar, salah satunya sampah plastik, sampah sisa-sisa makanan,
sampah elektonik, botol dan tumpukan sampah kardus terlihat di seputaran
Rangga Sentap. Menurutnya, sampah-sampah tersebut bertumpuk-tumpuk
menghiasi di sisi jalan dan cukup mengganggu pemandangan.
Sedangkan
di Ruas Jl. Hayam Wuruk, tepatnya di Sukabangun Dalam, sampah mtampak
menumpuk di sekitar sungai. Sampah-sampah tersebut tampak di pinggir
jalan berdekatan dengan aliran sungai kata Yadi, Ketua relawan Tajam.
Ruas jl. S. Parman, tepatnya di depan Dinas Pendidikan, tumpukan sampah
terlihat meluber di tempat sampah yang tersedia.
Sampah di Pinggir jalan dekat dengan saluran air, Sukabangun. Foto Doc. RK Tajam, Yayasan Palung
Sampah di jalan Lingkar Kota. foto doc. RK. Tajam, Yayasan Palung
Sampah di pinggir jalan Sentap. Foto doc. RK. Tajam, Yayasan Palung
Potret
lainnya, tumpukan sampah tersebar di pinggir jalan Kalinilam dan di jl.
Lingkar Kota, mulia Baru, tumpukan sampah juga tersebar di pinggir
jalan menuju kearah sebelum hutan kota, tumpukan sampah juga terlihat di
Kampung Bunga, tepatnya di pinggiran Lapangan Sepakat tampak terlihat
sampah meluber di tempat tumpukan sampah akibat salah satunya kotak
sampah tidak bisa menampung lagi.
Sampah dibuang di pinggir jalan, di jalan Lingkar Kota Ketapang, Kalbar. Foto doc. RK. Tajam, Yayasan Palung
Keberadaan
sampah di Ketapang menjadi salah satu pemandangan yang cukup menyita
perhatian karena fenomena sampah di Ketapang sudah dampak pada banjir
sesaat pada waktu hujan tiba, sebagai contoh, jln D.I. Panjaitan.
Persoalan
sampah yang tidak kunjung henti selesai saat ini, secara kasat mata
lebih disebabkan oleh masih minimnya pemahaman kesadaran warga pada saat
membuang sampah dengan sesuka hati. Masalah sampah dan dampak sampah
seolah tidak begitu menjadi hal penting. Selain
itu, sudah pasti, tumpukan-tumpukan sampah yang mengihiasi di
pinggir-pinggir jalan ini sedikit banyak mengganggu, terlebih sampah
basah (sampah rumah tangga dari sisa-sisa makanan-red) menimbulkan bau
menyengat. Ketersediaan tempat sampah (kotak Sampah, tong sampah-red)
belum cukup banyak menampung jumlah sampah.
Sampah di jalan Lingkar Kota, sampah plastik,
sampah kardus, kertas dan sampah sisa-sisa makanan. Foto doc. RK.
Tajam, Yayasan Palung
Sampah di jalan lingkar kota, sebelum hutan kota dari makam pahlawan. Foto doc. RK. Tajam, Yayasan Palung
Dari
hasil penelusuran dan pendokumentasian para Relawan Tajam, sampah yang
paling banyak dijumpai adalah sampah plastik, sampah dari sisa-sisa
makanan. Para Relawan Tajam, Yayasan Palung, Prihatin dengan
tumpukan-tumpukan sampah, mereka berharap dan mengamini jika persoalan
sampah ini menjadi penting untuk diperhatikan oleh semua pihak mengingat
sampah di Kota Ketapang semakin bertambah mengingat semakin
bertambahnya jumlah masyarakat dan kebutuhan masyarakat. Semoga saja…
By : Petrus Kanisius “Pit”
0 komentar :
Post a Comment